Pertanyaan Umum
T: Apa kelemahan teknologi catu daya linier FA1028 saat ini?
J:Pasokan listrik linier, yang dikenal sebagai "vampir energi" karena karakteristik konsumsi energinya, menggunakan teknologi usang dari awal abad ke-19 yang tidak lagi sesuai dengan inovasi saat ini. Transformator linier memerlukan penggunaan inti besi yang besar dan sejumlah besar lilitan kawat tembaga untuk mengubah tegangan AC rumah tangga konvensional 50/60 siklus menjadi tegangan rendah yang lebih aman untuk peralatan rumah tangga dan perangkat elektronik kita. Akibatnya, volumenya menjadi sangat besar, seringkali menempati posisi dua soket pada papan stopkontak atau panel tempel. Selain itu, catu daya linier tidak memiliki komponen cerdas, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasi apakah perangkat dalam mode siaga atau tidur, sehingga mencegah pengurangan kerugian. Hasilnya, daya yang mereka konsumsi jauh melebihi watt yang sebenarnya dibutuhkan. Anda dapat mengujinya dengan menyentuh salah satu catu daya linier bervolume besar yang dicolokkan ke stopkontak di dinding. Terasa panas sekali... ini hanya tenaga yang terbuang!
T: Apa yang dimaksud dengan catu daya switching di FA1029?
A:Switching power supply adalah jenis catu daya yang memanfaatkan teknologi elektronika daya modern untuk mengontrol rasio waktu menghidupkan dan mematikan, dan menjaga tegangan keluaran tetap stabil. Switching power supply umumnya terdiri dari IC kontrol modulasi lebar pulsa (PWM) dan MOSFET. Dibandingkan dengan pasokan listrik linier, biaya keduanya meningkat seiring dengan peningkatan daya keluaran, namun tingkat pertumbuhannya bervariasi. Biaya catu daya linier sebenarnya lebih tinggi daripada biaya catu daya switching pada titik daya keluaran tertentu, yang disebut titik pembalikan biaya. Dengan perkembangan dan inovasi teknologi elektronika daya, teknologi catu daya switching juga terus berinovasi, dan titik pembalikan biaya ini semakin mengarah ke ujung daya keluaran rendah, memberikan ruang pengembangan yang luas untuk switching catu daya.